
pembinaan LKKNU Barito Selatan di Aula Kementerian Agama perwakilan Barsel, Buntok, pada Jumat (4/10/2024). Acara ini bertujuan membimbing generasi muda dalam memanfaatkan teknologi informasi secara positif.
borneexpres.com – Buntok – Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Kabupaten Barito Selatan mengadakan program pembinaan untuk mengajak generasi muda memanfaatkan teknologi informasi dengan cara yang positif. Acara ini diselenggarakan di Aula Kantor Kementerian Agama perwakilan Barsel, Buntok, pada Jumat (4/10/2024).
Menurut Yangsi Hartini, Ketua LKKNU Barsel, yang disampaikan melalui Sekretaris Tri Wahyu Irianto, kegiatan tahunan ini bertujuan membimbing anak-anak muda Indonesia agar dapat menggunakan teknologi informasi dengan bijak.
“Ini merupakan upaya untuk membantu generasi milenial agar tidak tersesat dalam mengambil keputusan, sehingga mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik,” katanya.
Pembinaan ini mencakup tiga topik utama, yakni perspektif agama, kesehatan, dan sosial. “Ke depan, kami berencana untuk menyelenggarakan sesi serupa dengan fokus pada ideologi, politik, serta dunia kerja dan pendidikan,” tambahnya.
Tri berharap, melalui kegiatan ini, peserta dapat memahami dan menggunakan teknologi informasi dengan efektif, sebagai bekal untuk masa depan yang cerah.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama perwakilan Barsel, Arbaja, menyatakan dukungannya terhadap inisiatif LKKNU, menilai bahwa program ini sangat penting karena menyasar anak-anak dan generasi milenial yang akan menjadi penerus bangsa.
“Potensi teknologi di kalangan generasi muda sangat besar, sehingga mereka perlu bimbingan untuk menghindari dampak negatif, baik bagi diri mereka maupun lingkungan sekitar,” jelasnya.
Arbaja juga menambahkan bahwa nilai-nilai agama dan aspek lain yang diperkuat oleh LKKNU telah memberikan dampak positif di masyarakat.
Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 100 pelajar dan mahasiswa dari Barsel, dengan tiga narasumber yang memberikan materi: Kepala Kemenag Barsel, Arbaja, tentang Moderasi Beragama; Ustadz HM. Sibawaihi mengenai perkawinan dini; dan dr. Azizah yang membahas kesehatan. (Ab/*)