
Sudiarto, Anggota DPRD Barito Selatan (Barsel)
borneoexpres.com – Buntok – Kerusakan jalan yang terus-menerus terjadi di Kota Buntok, yang hampir setiap tahun memerlukan perbaikan, diperkirakan disebabkan oleh truk-truk yang membawa muatan melebihi batas yang ditetapkan. Pernyataan ini diungkapkan oleh Sudiarto, Anggota DPRD Barito Selatan (Barsel), pada hari Minggu (6/10/2024).
Dia menjelaskan bahwa Barsel telah lama menjadi jalur penting menuju Palangkaraya dan Banjarmasin di Kalimantan Selatan, dengan akses ke Palangkaraya kini yang lebih cepat, hanya dalam hitungan jam.
“Meskipun ada dampak negatif dari meningkatnya arus lalu lintas, situasi ini juga menciptakan peluang untuk kemajuan di Buntok di masa depan,” jelasnya.
Sudiarto menyoroti kondisi infrastruktur yang memprihatinkan, mencatat bahwa banyak ruas jalan, seperti Jalan Pahlawan, Jalan Kartini, Jalan Haji Indar, dan Jalan Jelapat, mengalami kerusakan serius akibat seringnya dilalui oleh truk besar.
“Kerusakan ini disebabkan oleh kendaraan yang mengangkut muatan melebihi kapasitas yang diizinkan. Dalam waktu singkat, hanya satu atau dua tahun, kondisi jalan ini sudah sangat buruk,” ujarnya.
Dia juga meminta pemerintah, terutama Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Barsel, untuk lebih aktif menangani masalah ini.
“Melakukan razia secara rutin terhadap truk-truk yang melebihi kapasitas 8 ton sangat penting. Dengan langkah ini, diharapkan kondisi jalan dapat dipelihara dengan baik, sehingga tidak menambah beban masyarakat,” tambahnya.
Sudiarto berpendapat bahwa penerapan alat timbang digital dapat membantu menjaga kondisi jalan di Kota Buntok, sehingga Pemkab Barsel tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk perbaikan.
“Dengan alat timbang yang efektif, truk-truk yang melebihi kapasitas muatan akan dipaksa untuk menyesuaikan beban mereka. Dalam kasus ekstrem, truk-truk tersebut bisa saja dilarang untuk melintas,” tegasnya. (Ab/*)